Jenis dan Komposisi Mortar Plester
Mortar plester merupakan material bangunan penting yang digunakan untuk melapisi dinding dan permukaan lainnya. Pengetahuan tentang jenis, komposisi, dan sifat-sifatnya sangat krusial untuk memastikan hasil pekerjaan yang berkualitas dan tahan lama. Pemahaman ini mencakup pemilihan jenis mortar yang tepat sesuai kebutuhan aplikasi dan pemahaman akan dampak proporsi bahan terhadap kualitas akhir.
Jenis dan Komposisi Mortar Plester yang Umum Digunakan
Beberapa jenis mortar plester umum digunakan, masing-masing dengan komposisi dan sifat yang berbeda. Perbedaan ini berpengaruh pada kekuatan, daya rekat, dan ketahanan air. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Mortar Semen Portland: Terdiri dari semen Portland, pasir, dan air. Jenis ini umum digunakan karena kekuatan tekannya yang tinggi dan ketersediaannya yang luas. Rasio campuran dapat disesuaikan untuk mendapatkan sifat yang diinginkan.
- Mortar Semen Kapur: Campuran semen Portland, kapur hidrat, pasir, dan air. Penambahan kapur meningkatkan daya kerja dan mengurangi retak rambut, namun kekuatan tekannya sedikit lebih rendah dibanding mortar semen Portland murni.
- Mortar Semen Tanpa Pasir (Screed): Campuran semen Portland dan air dengan sedikit atau tanpa pasir. Digunakan untuk lapisan tipis yang membutuhkan permukaan yang sangat halus dan rata, seperti pada lantai.
Perbandingan Sifat Mortar Plester
Tabel berikut membandingkan sifat tiga jenis mortar plester yang telah disebutkan di atas:
Jenis Mortar | Bahan Penyusun | Kekuatan Tekan (MPa) | Daya Rekat | Ketahanan Air |
---|---|---|---|---|
Mortar Semen Portland | Semen Portland, Pasir, Air | >20 (bergantung pada rasio campuran) | Tinggi | Sedang |
Mortar Semen Kapur | Semen Portland, Kapur Hidrat, Pasir, Air | 15-20 (bergantung pada rasio campuran) | Tinggi | Sedang |
Mortar Semen Tanpa Pasir (Screed) | Semen Portland, Air | Rendah | Sedang | Rendah |
Catatan: Nilai kekuatan tekan merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada kualitas bahan dan rasio campuran.
Dampak Proporsi Bahan terhadap Kualitas Mortar Plester
Proporsi bahan penyusun mortar plester sangat mempengaruhi kualitas akhir. Rasio semen terhadap pasir menentukan kekuatan tekan dan daya rekat. Terlalu banyak semen dapat menyebabkan pengerasan cepat dan retak, sementara terlalu sedikit semen akan menghasilkan mortar yang lemah. Jumlah air juga penting; air yang terlalu banyak akan mengurangi kekuatan, sedangkan air yang terlalu sedikit akan membuat mortar sulit dikerjakan.
Contoh Perbandingan Campuran Mortar Plester
Berikut contoh perbandingan campuran yang ideal untuk berbagai aplikasi:
- Dinding Eksterior: Rasio semen : pasir : air yang lebih tinggi pada semen untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan air (misalnya, 1:2:0.5).
- Dinding Interior: Rasio semen : pasir : air yang lebih rendah pada semen dapat digunakan (misalnya, 1:3:0.6) karena kebutuhan kekuatan dan ketahanan air lebih rendah.
Aplikasi Mortar Plester dalam Konstruksi

Source: alamy.com
Mortar plester memiliki beragam aplikasi dalam konstruksi bangunan, mulai dari fungsi struktural hingga estetika. Pemahaman tentang prosedur aplikasi yang tepat, termasuk persiapan permukaan, sangat penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Aplikasi Mortar Plester dalam Berbagai Konstruksi
Mortar plester digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi konstruksi, termasuk:
- Pelapis dinding eksterior dan interior: Memberikan permukaan yang rata, halus, dan siap untuk finishing selanjutnya.
- Pelapis lantai: Sebagai dasar untuk pemasangan lantai keramik atau sebagai lantai plesteran sendiri.
- Dekorasi: Dengan teknik aplikasi tertentu, mortar plester dapat menciptakan tekstur dan pola dekoratif yang unik.
- Pembuatan elemen arsitektur: Sebagai bahan utama dalam pembuatan elemen arsitektur seperti kolom, lengkungan, dan ornamen.
Prosedur Aplikasi Mortar Plester pada Dinding
Prosedur aplikasi mortar plester untuk dinding eksterior dan interior memiliki beberapa perbedaan, terutama dalam hal persiapan permukaan dan jenis mortar yang digunakan.
Dinding Eksterior:
Persiapan permukaan: Bersihkan permukaan dari debu, kotoran, dan material lepas. Pastikan permukaannya kering dan bebas dari retakan besar. Aplikasikan lapisan dasar (primer) jika diperlukan. Buatlah rangka kawat untuk menopang plesteran, terutama jika dindingnya tidak rata. Oleskan plesteran dengan ketebalan yang merata dan ratakan dengan alat perata. Biarkan mengering dan lakukan finishing sesuai kebutuhan.
Dinding Interior:
Persiapan permukaan: Bersihkan permukaan dari debu dan kotoran. Pastikan permukaannya kering dan rata. Aplikasikan lapisan dasar (primer) jika diperlukan. Oleskan plesteran dengan ketebalan yang merata dan ratakan dengan alat perata. Biarkan mengering dan lakukan finishing sesuai kebutuhan.
Tekstur Permukaan dari Berbagai Teknik Aplikasi
Berbagai teknik aplikasi dapat menghasilkan tekstur permukaan yang berbeda. Misalnya, teknik aplikasi dengan trowel dapat menghasilkan permukaan yang halus, sedangkan teknik aplikasi dengan sikat dapat menghasilkan tekstur yang kasar dan berpori. Teknik semprot dapat menghasilkan tekstur yang lebih seragam. Tekstur kasar umumnya memberikan kesan rustic, sementara tekstur halus memberikan kesan modern dan minimalis.
Jenis Bangunan yang Cocok Menggunakan Mortar Plester Tertentu
Pemilihan jenis mortar plester perlu disesuaikan dengan jenis bangunan dan kondisi lingkungan. Bangunan di daerah pantai membutuhkan mortar dengan ketahanan air yang tinggi, sedangkan bangunan di daerah dengan iklim kering mungkin lebih cocok menggunakan mortar dengan tingkat penguapan yang lebih cepat.
Langkah-langkah Persiapan Permukaan Sebelum Aplikasi Mortar Plester
Persiapan permukaan yang baik sangat penting untuk keberhasilan aplikasi mortar plester. Langkah-langkah persiapan umumnya meliputi:
- Pembersihan permukaan dari debu, kotoran, dan material lepas.
- Perbaikan retakan dan lubang pada permukaan.
- Penggunaan primer untuk meningkatkan daya rekat.
- Penggunaan lapisan dasar (scratch coat) untuk memberikan permukaan yang lebih rata.
Perawatan dan Pemeliharaan Mortar Plester
Perawatan dan pemeliharaan yang tepat akan memperpanjang usia pakai lapisan mortar plester dan menjaga keindahannya. Pemahaman tentang masalah umum dan cara mengatasinya juga penting.
Cara Merawat dan Memelihara Lapisan Mortar Plester
Perawatan lapisan mortar plester meliputi pembersihan secara berkala, perlindungan dari paparan cuaca ekstrem, dan perbaikan kerusakan kecil segera setelah ditemukan.
Mortar plester merupakan material bangunan yang umum digunakan untuk melapisi dinding dan memberikan permukaan yang rata. Namun, untuk perlindungan ekstra terhadap abrasi dan korosi, perlu dipertimbangkan lapisan pelindung tambahan seperti polyurea coating yang menawarkan ketahanan superior. Dengan demikian, kombinasi mortar plester sebagai lapisan dasar dan polyurea coating sebagai lapisan pelindung akan menghasilkan konstruksi yang lebih awet dan tahan lama, meminimalisir biaya perawatan jangka panjang pada bangunan Anda.
Keunggulan polyurea coating ini melengkapi fungsi mortar plester untuk menciptakan permukaan yang kokoh dan tahan terhadap berbagai elemen lingkungan.
Masalah Umum pada Lapisan Mortar Plester dan Cara Mengatasinya
- Retak Rambut: Biasanya disebabkan oleh pengerasan yang terlalu cepat. Perbaikan dapat dilakukan dengan mengisi retakan menggunakan mortar yang sesuai.
- Pengelupasan: Biasanya disebabkan oleh daya rekat yang buruk antara mortar dan permukaan dinding. Perbaikan membutuhkan penghapusan bagian yang terkelupas dan aplikasi ulang mortar dengan persiapan permukaan yang lebih baik.
- Tumbuhnya Lumut dan Jamur: Biasanya disebabkan oleh kelembaban yang tinggi. Perbaikan dapat dilakukan dengan membersihkan lumut dan jamur menggunakan larutan anti jamur dan meningkatkan ventilasi.
Panduan Perawatan untuk Berbagai Jenis Mortar Plester
Frekuensi pembersihan dan bahan yang direkomendasikan dapat bervariasi tergantung pada jenis mortar dan kondisi lingkungan. Secara umum, pembersihan berkala dengan air dan sikat lembut disarankan. Hindari penggunaan bahan kimia keras yang dapat merusak lapisan mortar.
Dampak Faktor Lingkungan terhadap Keawetan Mortar Plester
Paparan sinar matahari langsung, hujan, dan perubahan suhu yang ekstrem dapat memengaruhi keawetan mortar plester. Penggunaan mortar dengan ketahanan cuaca yang baik dan perlindungan tambahan seperti cat eksterior dapat membantu mengurangi dampak negatif faktor lingkungan.
Cara Memperbaiki Retakan Kecil pada Lapisan Mortar Plester
Retakan kecil dapat diperbaiki dengan membersihkan area yang retak, mengisi retakan dengan mortar yang sesuai, dan meratakan permukaan dengan spatula. Pastikan mortar yang digunakan memiliki warna yang sama dengan mortar asli.
Perbandingan Mortar Plester dengan Material Lain
Mortar plester bukanlah satu-satunya pilihan untuk pelapis dinding. Perbandingan dengan material lain seperti cat, keramik, dan batu alam akan membantu dalam memilih material yang paling sesuai untuk proyek konstruksi tertentu.
Perbandingan Mortar Plester dengan Material Pelapis Dinding Lainnya
Material | Keunggulan | Kekurangan | Biaya |
---|---|---|---|
Mortar Plester | Biaya relatif rendah, daya rekat tinggi, tahan lama (jika dirawat dengan baik), fleksibel dalam desain tekstur | Membutuhkan keahlian khusus untuk aplikasi, rentan terhadap retak jika tidak diaplikasikan dengan benar, membutuhkan perawatan berkala | Sedang |
Cat | Aplikasi mudah, berbagai pilihan warna dan tekstur, perawatan mudah | Kurang tahan lama, mudah tergores, membutuhkan persiapan permukaan yang baik | Rendah |
Keramik | Tahan lama, mudah dibersihkan, berbagai pilihan desain | Biaya tinggi, pemasangan membutuhkan keahlian khusus, kurang fleksibel dalam desain | Tinggi |
Batu Alam | Tahan lama, estetika tinggi, nilai investasi tinggi | Biaya sangat tinggi, pemasangan membutuhkan keahlian khusus, perawatan khusus | Sangat Tinggi |
Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Material Pelapis Dinding
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi anggaran, estetika yang diinginkan, kondisi lingkungan, dan kebutuhan perawatan.
Mortar plester merupakan material penting dalam konstruksi bangunan, memberikan lapisan pelindung dan estetika pada dinding. Keberhasilan aplikasi mortar plester juga bergantung pada penanganan celah dan retakan agar daya tahannya optimal. Untuk memastikan perlindungan maksimal dan mencegah kerusakan akibat rembesan air atau kelembapan, penggunaan sealant sangat krusial. Dengan memahami fungsi sealant yang tepat, kita dapat memilih jenis sealant yang sesuai dan mengaplikasikannya dengan benar sebelum atau sesudah aplikasi mortar plester, sehingga menghasilkan dinding yang kokoh dan tahan lama.
Hal ini akan meningkatkan kualitas dan umur pakai bangunan secara keseluruhan.
Skenario Penggunaan Mortar Plester yang Optimal
Pada bangunan di daerah pantai, mortar plester dengan ketahanan air yang tinggi sangat direkomendasikan karena kemampuannya untuk menahan korosi dan kerusakan akibat garam laut.
Contoh Kasus Studi Perbandingan Penggunaan Mortar Plester dan Material Alternatif
Contohnya, sebuah bangunan di daerah pedesaan mungkin lebih cocok menggunakan plesteran karena biaya yang lebih rendah dan ketersediaan material lokal, sementara sebuah bangunan mewah di kota besar mungkin lebih cocok menggunakan keramik atau batu alam untuk estetika dan daya tahan yang lebih tinggi.
Kriteria Pemilihan Material Pelapis Dinding yang Tepat
Kriteria pemilihan material pelapis dinding yang tepat harus mempertimbangkan anggaran, estetika, daya tahan, perawatan, dan kondisi lingkungan.