Jenis Lem Keramik yang Cocok untuk Pelapisan Keramik di Atas Keramik
Lem keramik diatas keramik – Memilih lem yang tepat sangat krusial untuk keberhasilan proyek melapisi keramik di atas keramik. Pilihan lem yang salah dapat mengakibatkan keretakan, pengelupasan, bahkan kerusakan total pada lapisan keramik baru. Berikut ini penjelasan mengenai berbagai jenis lem keramik yang sesuai dan pertimbangan pemilihannya.
Jenis-jenis Lem Keramik dan Spesifikasinya, Lem keramik diatas keramik
Beberapa jenis lem keramik yang umum digunakan untuk melapisi keramik di atas keramik antara lain lem semen berbasis Portland, lem epoksi, dan lem khusus untuk keramik. Masing-masing memiliki spesifikasi kekuatan daya rekat dan ketahanan terhadap air yang berbeda.
Nama Lem | Kekuatan Rekat | Ketahanan Air | Harga Estimasi (per kg) | Keunggulan |
---|---|---|---|---|
Lem Semen Berbasis Portland | Sedang | Sedang (tahan percikan air, tidak direkomendasikan untuk area basah terus-menerus) | Rp 50.000 – Rp 75.000 | Harga terjangkau, mudah diaplikasikan |
Lem Epoksi | Tinggi | Tinggi (tahan air sepenuhnya) | Rp 150.000 – Rp 250.000 | Kekuatan rekat sangat baik, ideal untuk area basah |
Lem Khusus Keramik (Modifikasi) | Tinggi | Tinggi (tahan air sepenuhnya) | Rp 100.000 – Rp 200.000 | Formulasi khusus untuk keramik, daya rekat kuat dan fleksibel |
Panduan pemilihan lem: Untuk area kering, lem semen berbasis Portland bisa menjadi pilihan ekonomis. Namun, untuk area basah seperti kamar mandi atau dapur, lem epoksi atau lem khusus keramik yang tahan air sangat direkomendasikan. Permukaan keramik yang kasar membutuhkan lem dengan daya rekat lebih tinggi.
Potensi masalah penggunaan lem yang salah: Penggunaan lem dengan daya rekat rendah di area basah dapat menyebabkan pengelupasan keramik. Lem yang tidak tahan air di area lembap dapat menyebabkan jamur dan kerusakan keramik.
Persiapan Permukaan Keramik: Lem Keramik Diatas Keramik

Source: imimg.com
Menggunakan lem keramik di atas keramik memang praktis, namun perlu pertimbangan matang terkait daya rekat dan kekuatan lantai. Keberhasilannya tergantung pada kondisi keramik lama. Untuk memastikan fondasi yang kuat sebelum pemasangan, memahami apa itu floor hardener adalah sangat penting. Penggunaan floor hardener dapat memperkuat permukaan keramik lama, sehingga lem keramik akan menempel lebih optimal dan menghasilkan lantai yang lebih kokoh dan tahan lama.
Dengan demikian, proses perekat keramik di atas keramik akan menghasilkan hasil yang lebih maksimal dan minim resiko.
Persiapan permukaan keramik yang tepat sangat penting untuk memastikan daya rekat lem dan mencegah pengelupasan. Permukaan yang bersih dan bebas dari kotoran akan meningkatkan daya rekat lem secara signifikan.
- Bersihkan permukaan keramik dari debu, kotoran, dan minyak menggunakan sikat kawat dan air bersih.
- Bilas permukaan dengan air bersih dan biarkan kering sempurna.
- Periksa kekasaran permukaan. Jika permukaan terlalu licin, pertimbangkan untuk menggunakan primer perekat untuk meningkatkan daya rekat.
- Pastikan permukaan keramik benar-benar kering sebelum aplikasi lem.
Untuk membersihkan permukaan yang sangat kotor atau berminyak, gunakan larutan pembersih khusus keramik yang sesuai dengan jenis keramik yang digunakan. Gosok permukaan dengan sikat nylon atau spons untuk memastikan semua kotoran terangkat. Setelah bersih, bilas dengan air bersih dan biarkan kering secara menyeluruh.
Prosedur Aplikasi Lem dan Pemasangan Keramik
Proses aplikasi lem dan pemasangan keramik membutuhkan ketelitian dan teknik yang tepat untuk memastikan hasil yang optimal. Pengolesan lem yang merata dan teknik pemasangan yang benar akan mencegah masalah seperti keretakan dan pengelupasan.
Langkah-langkah pemasangan keramik:
- Oleskan lem secara merata pada permukaan keramik lama menggunakan trowel bergerigi. Ketebalan lem disesuaikan dengan rekomendasi produsen.
- Pasang keramik baru dengan hati-hati, tekan dengan kuat untuk memastikan lem menempel sempurna.
- Jaga jarak antar keramik yang tepat menggunakan spasi.
- Setelah semua keramik terpasang, bersihkan sisa lem yang keluar dari celah antar keramik.
- Biarkan lem mengering sesuai dengan petunjuk produsen.
Pastikan lem teroles merata dan keramik ditekan dengan kuat untuk memastikan daya rekat optimal. Gunakan spasi untuk menjaga jarak antar keramik yang konsisten dan rapi. Periksa secara berkala untuk memastikan tidak ada keramik yang longgar atau tidak rata.
Perawatan Setelah Pemasangan
Perawatan pasca pemasangan sangat penting untuk memastikan umur panjang keramik dan mencegah kerusakan. Hindari beban berat pada keramik yang baru dipasang selama periode pengeringan.
Penggunaan lem keramik di atas keramik memang praktis untuk renovasi, namun penting untuk memastikan kondisi tembok benar-benar kering sebelum aplikasi. Kelembapan berlebih pada dinding dapat menyebabkan masalah adhesi dan kerusakan jangka panjang pada lapisan keramik baru. Untuk mengatasi masalah tembok lembab sebelum memasang keramik baru, kami sarankan untuk mengunjungi laman solusi tembok lembab untuk panduan lebih lanjut.
Dengan demikian, pemasangan lem keramik di atas keramik dapat dilakukan secara optimal dan menghasilkan hasil yang tahan lama. Pastikan tembok telah benar-benar kering dan terbebas dari jamur sebelum memulai proses perekatanya.
- Hindari beban berat pada keramik yang baru dipasang selama minimal 24 jam.
- Biarkan keramik mengering sempurna sebelum digunakan.
- Bersihkan sisa lem dan kotoran dengan kain lembap.
- Hindari penggunaan bahan kimia keras untuk membersihkan keramik.
- Lakukan perawatan rutin dengan membersihkan keramik secara berkala menggunakan air dan deterjen lembut.
Perawatan jangka panjang meliputi pembersihan rutin dan pencegahan kerusakan fisik. Hindari benturan keras yang dapat menyebabkan keretakan pada keramik.
Masalah Umum dan Solusinya
Beberapa masalah umum dapat terjadi saat melapisi keramik di atas keramik. Identifikasi dan penanganan yang tepat waktu sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Masalah | Penyebab | Solusi |
---|---|---|
Keramik mengelupas | Permukaan tidak bersih, lem tidak tepat, atau teknik pemasangan yang salah | Periksa kembali kebersihan permukaan, gunakan lem yang tepat, dan perbaiki teknik pemasangan |
Retakan pada keramik | Tekanan yang berlebihan, perubahan suhu yang drastis, atau kualitas keramik yang buruk | Hindari beban berat, atur suhu ruangan secara stabil, dan gunakan keramik berkualitas tinggi |
Jamur atau lumut | Kelembapan tinggi dan kurangnya ventilasi | Pastikan ventilasi yang cukup, gunakan bahan anti jamur, dan bersihkan secara teratur |