Definisi dan Jenis Floor Screed
Floor screed merupakan lapisan perata yang diaplikasikan pada lantai sebelum pemasangan penutup lantai akhir seperti ubin, parket, atau karpet. Tujuan utamanya adalah menciptakan permukaan lantai yang rata, halus, dan kuat sebagai dasar yang ideal untuk penutup lantai tersebut. Ketebalan floor screed bervariasi tergantung pada kebutuhan perataan dan jenis material yang digunakan.
Jenis-jenis Floor Screed
Terdapat beberapa jenis floor screed yang umum digunakan, masing-masing dengan karakteristik, keunggulan, dan kekurangannya sendiri. Perbedaan utama terletak pada material dasar yang digunakan, yang memengaruhi sifat-sifat seperti kekuatan, waktu pengeringan, dan ketahanan terhadap air.
- Screed Semen: Terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Keunggulannya adalah biaya yang relatif murah dan kekuatan tekan yang tinggi. Namun, waktu pengeringannya relatif lama dan rentan terhadap retak jika tidak diaplikasikan dengan benar. Contoh aplikasi: Perataan lantai pada bangunan residensial dan komersial skala kecil hingga menengah.
- Screed Anhidrit: Menggunakan anhidrit sebagai bahan dasar, yang menawarkan waktu pengeringan yang lebih cepat dibandingkan screed semen. Lebih tahan terhadap perubahan kelembaban dan memiliki kekuatan tekan yang baik. Namun, harganya cenderung lebih mahal dan membutuhkan keahlian khusus dalam pemasangan. Contoh aplikasi: Proyek konstruksi yang membutuhkan waktu pengerjaan cepat, seperti renovasi atau pembangunan gedung bertingkat.
- Screed Gypsum: Berbahan dasar gypsum, screed ini ringan dan memiliki waktu pengeringan yang cepat. Cocok untuk ruangan dengan tingkat kelembaban rendah dan ideal untuk lantai pemanas. Namun, kekuatan tekan dan ketahanan airnya lebih rendah dibandingkan screed semen dan anhidrit. Contoh aplikasi: Lantai di dalam ruangan dengan kelembaban terkontrol, seperti apartemen atau ruang kantor.
Perbandingan Tiga Jenis Floor Screed
Tabel berikut ini membandingkan tiga jenis floor screed berdasarkan sifat material dan aplikasi:
Jenis Screed | Ketahanan Terhadap Air | Kekuatan Tekan (MPa) | Waktu Pengeringan (hari) |
---|---|---|---|
Screed Semen | Sedang | 25-35 | 7-14 |
Screed Anhidrit | Baik | 30-40 | 3-5 |
Screed Gypsum | Rendah | 15-25 | 1-3 |
Proses Pemasangan Floor Screed
Pemasangan floor screed membutuhkan ketelitian dan keahlian untuk memastikan hasil yang optimal. Tahapan yang tepat dan persiapan yang matang akan meminimalisir potensi masalah di kemudian hari.
Langkah-langkah Pemasangan Floor Screed
- Persiapan Permukaan: Pastikan permukaan lantai dasar bersih, kering, dan bebas dari debu, kotoran, dan material longgar. Permukaan yang tidak rata perlu diratakan terlebih dahulu.
- Pencampuran Material: Campur material screed sesuai dengan petunjuk pabrik. Gunakan alat pencampur yang sesuai untuk memastikan campuran homogen dan bebas dari gumpalan.
- Pengaplikasian Material: Tuang campuran screed secara merata pada permukaan lantai. Gunakan alat perata untuk memastikan ketebalan yang konsisten.
- Penghalusan Permukaan: Setelah screed diaplikasikan, ratakan permukaan dengan menggunakan alat khusus seperti trowel atau screed rail.
- Pengeringan: Biarkan screed mengering sepenuhnya sesuai dengan waktu yang direkomendasikan oleh pabrik. Hindari lalu lintas di atas screed selama proses pengeringan.
- Finishing: Setelah screed kering, lakukan finishing sesuai kebutuhan, seperti pengamplasan untuk permukaan yang lebih halus.
Peralatan dan Material yang Dibutuhkan
- Material screed
- Air bersih
- Alat pencampur (mixer)
- Trowel
- Screed rail
- Penggaris
- Ember
- Pelindung lantai (jika diperlukan)
Poin Penting Selama Pencampuran dan Pengaplikasian
- Ikuti petunjuk pencampuran material screed secara teliti.
- Pastikan campuran homogen dan bebas gumpalan.
- Aplikasikan screed secara merata dan konsisten.
- Hindari pengaplikasian screed terlalu tebal atau tipis.
- Periksa ketebalan screed secara berkala.
Diagram Alur Proses Pemasangan Floor Screed
Berikut gambaran diagram alur proses pemasangan floor screed: Persiapan Permukaan → Pencampuran Material → Pengaplikasian Material → Penghalusan Permukaan → Pengeringan → Finishing.
Keunggulan dan Kekurangan Floor Screed
Penggunaan floor screed menawarkan sejumlah keunggulan, namun juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.
Keunggulan Floor Screed
- Memperbaiki ketidakrataan lantai
- Memberikan permukaan lantai yang rata dan halus
- Meningkatkan kekuatan dan daya tahan lantai
- Memudahkan pemasangan penutup lantai
- Tersedia berbagai jenis screed untuk berbagai kebutuhan
Kekurangan Floor Screed
- Waktu pengeringan yang relatif lama (tergantung jenis screed)
- Potensi retak jika tidak diaplikasikan dengan benar
- Biaya pemasangan yang bervariasi tergantung jenis screed
- Membutuhkan keahlian khusus untuk pemasangan jenis tertentu
Mengatasi Masalah Umum
Retak pada permukaan screed dapat disebabkan oleh pengeringan yang terlalu cepat atau pencampuran material yang tidak tepat. Permukaan yang tidak rata bisa disebabkan oleh teknik pengaplikasian yang kurang tepat. Perbaikan biasanya melibatkan penggantian bagian yang retak atau pengamplasan untuk meratakan permukaan.
Tips untuk Pemasangan Optimal
Pastikan permukaan lantai dasar benar-benar bersih, kering, dan rata sebelum memasang floor screed. Ikuti petunjuk pabrik secara teliti dalam hal pencampuran dan pengaplikasian material. Biarkan screed mengering sepenuhnya sebelum memasang penutup lantai.
Perbandingan Biaya
Biaya pemasangan floor screed bervariasi tergantung jenis screed, ketebalan yang dibutuhkan, dan luas area. Secara umum, screed semen relatif lebih murah dibandingkan screed anhidrit atau gypsum. Namun, pertimbangan biaya harus diimbangi dengan kualitas dan ketahanan yang ditawarkan masing-masing jenis screed.
Floor screed merupakan lapisan penting dalam konstruksi bangunan, memberikan permukaan rata dan kuat sebagai dasar untuk lantai akhir. Perencanaan ketebalan floor screed sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tinggi ruangan yang akan dilapisi. Pertimbangan tinggi basement, yang dapat Anda pelajari lebih lanjut di tinggi basement , sangat krusial karena berpengaruh pada total ketinggian lantai dan ketersediaan ruang vertikal.
Oleh karena itu, perhitungan yang tepat untuk floor screed harus mempertimbangkan aspek ini agar hasil akhir konstruksi optimal dan sesuai dengan desain bangunan.
Perawatan dan Perbaikan Floor Screed
Perawatan rutin dan perbaikan tepat waktu akan memperpanjang usia pakai floor screed dan menjaga keindahan lantai.
Perawatan Rutin

Source: imgur.com
- Bersihkan secara teratur dengan penyedot debu atau kain lembap.
- Hindari penggunaan bahan kimia keras yang dapat merusak permukaan screed.
- Perbaiki kerusakan minor segera setelah terdeteksi.
Perbaikan Kerusakan Minor
Retakan kecil atau goresan dapat diperbaiki dengan menggunakan filler atau sealant yang sesuai dengan jenis screed. Pastikan area yang diperbaiki bersih dan kering sebelum diaplikasikan.
Kerusakan yang Membutuhkan Perbaikan Profesional
Kerusakan yang signifikan, seperti retakan besar, lubang, atau pengelupasan, membutuhkan perbaikan oleh tenaga profesional yang berpengalaman.
Langkah Perbaikan Kerusakan Signifikan
- Identifikasi dan bersihkan area yang rusak.
- Hapus material screed yang rusak hingga mencapai permukaan yang solid.
- Aplikasikan material screed baru sesuai dengan petunjuk pabrik.
- Ratakan permukaan dan biarkan mengering sepenuhnya.
- Lakukan finishing sesuai kebutuhan.
Kerusakan Umum dan Penyebabnya
Retakan umumnya disebabkan oleh pengeringan yang terlalu cepat atau kontraksi material. Pengelupasan bisa terjadi karena permukaan dasar yang tidak bersih atau adanya kelembaban yang terperangkap di bawah screed. Lubang biasanya disebabkan oleh kerusakan mekanis atau cacat pada proses pemasangan.
Material dan Spesifikasi Floor Screed
Pilihan material dan spesifikasi teknis yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas dan ketahanan floor screed.
Jenis Material, Floor screed
Material dasar yang umum digunakan meliputi semen, gypsum, dan anhidrit. Setiap material memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda, memengaruhi kekuatan, waktu pengeringan, dan ketahanan terhadap air.
Floor screed merupakan lapisan beton tipis yang diaplikasikan untuk meratakan permukaan lantai sebelum pemasangan lantai akhir. Proses ini sangat krusial untuk memastikan hasil akhir yang rata dan kokoh. Untuk mencapai permukaan lantai yang benar-benar rata dan sempurna sebelum aplikasi floor screed, proses leveling lantai sangat direkomendasikan. Dengan demikian, floor screed dapat diaplikasikan secara optimal dan menghasilkan lantai yang berkualitas tinggi serta tahan lama.
Pemilihan metode leveling yang tepat akan sangat mempengaruhi keberhasilan aplikasi floor screed selanjutnya.
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis yang perlu diperhatikan meliputi ketebalan, kekuatan tekan, waktu pengeringan, dan ketahanan terhadap air. Spesifikasi ini bervariasi tergantung pada jenis screed dan aplikasi yang dituju.
Contoh Spesifikasi Teknis
Berikut contoh spesifikasi teknis untuk tiga jenis screed yang berbeda (nilai-nilai ini bersifat ilustrasi dan dapat bervariasi tergantung produsen):
- Screed Semen: Ketebalan: 30-50 mm, Kekuatan Tekan: 25-35 MPa, Waktu Pengeringan: 7-14 hari, Ketahanan Air: Sedang
- Screed Anhidrit: Ketebalan: 20-40 mm, Kekuatan Tekan: 30-40 MPa, Waktu Pengeringan: 3-5 hari, Ketahanan Air: Baik
- Screed Gypsum: Ketebalan: 15-30 mm, Kekuatan Tekan: 15-25 MPa, Waktu Pengeringan: 1-3 hari, Ketahanan Air: Rendah
Perbandingan Karakteristik Material
Semen menawarkan kekuatan tekan tinggi dan ketahanan air yang baik, tetapi waktu pengeringannya lama. Gypsum ringan dan cepat kering, tetapi kekuatan tekan dan ketahanan airnya lebih rendah. Anhidrit menawarkan keseimbangan antara kekuatan, waktu pengeringan, dan ketahanan air.
Pengaruh Komposisi Material
Komposisi material secara signifikan memengaruhi sifat dan performa floor screed. Rasio semen, pasir, dan aditif lainnya memengaruhi kekuatan, waktu pengeringan, dan ketahanan terhadap retak. Penggunaan aditif khusus dapat meningkatkan sifat-sifat tertentu, seperti ketahanan terhadap air atau waktu pengeringan.