Screeding Lantai: Panduan Lengkap: Screeding Floor
Screeding floor – Screeding lantai merupakan proses meratakan permukaan lantai dengan menggunakan campuran semen, pasir, atau material lainnya untuk menciptakan permukaan yang rata, halus, dan siap untuk menerima lapisan penutup lantai seperti keramik, parket, atau karpet. Proses ini penting untuk memastikan kestabilan dan estetika lantai bangunan. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai definisi, jenis, pemasangan, perawatan, dan aplikasi screeding lantai.
Pekerjaan screeding lantai yang berkualitas tinggi memerlukan perencanaan yang matang, termasuk pemilihan material yang tepat untuk memastikan kekuatan dan daya tahannya. Salah satu aspek penting yang seringkali diabaikan adalah waterproofing, yang sangat krusial untuk mencegah kerusakan akibat rembesan air. Untuk solusi waterproofing yang handal dan terpercaya, pertimbangkanlah produk-produk mapei waterproofing , yang terkenal akan kualitas dan ketahanannya.
Dengan menggunakan waterproofing yang tepat sebelum proses screeding, Anda dapat menjamin lantai yang kuat, tahan lama, dan terbebas dari masalah kebocoran. Oleh karena itu, pemilihan material waterproofing yang tepat merupakan investasi jangka panjang untuk kesempurnaan hasil screeding lantai Anda.
Definisi dan Jenis Screeding Floor
Screeding lantai adalah lapisan tipis yang diaplikasikan di atas permukaan dasar lantai, berfungsi untuk menciptakan permukaan yang rata dan halus. Jenis screeding lantai beragam, bergantung pada material penyusun dan aplikasinya. Perbedaan material berpengaruh pada karakteristik seperti kekuatan tekan, ketahanan terhadap air, waktu pengeringan, dan biaya.
Beberapa jenis screeding lantai yang umum digunakan antara lain:
- Screeding Semen: Terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Jenis ini ekonomis dan mudah diaplikasikan, namun memiliki waktu pengeringan yang relatif lama dan rentan terhadap retak jika tidak diaplikasikan dengan benar.
- Screeding Anhydrit: Terbuat dari campuran anhydrit, aditif, dan air. Jenis ini memiliki waktu pengeringan yang lebih cepat, ketahanan terhadap retak yang lebih baik, dan permukaan yang lebih halus. Namun, harganya relatif lebih mahal dibandingkan screeding semen.
- Screeding Self-Leveling: Merupakan campuran siap pakai yang diaplikasikan dengan mudah dan meratakan sendiri. Jenis ini ideal untuk permukaan yang tidak rata dan membutuhkan penyelesaian yang cepat dan halus. Namun, harganya cenderung lebih tinggi.
Berikut tabel perbandingan ketiga jenis screeding lantai tersebut:
Jenis Screeding | Keunggulan | Kekurangan | Biaya (per m²) (Estimasi) |
---|---|---|---|
Screeding Semen | Ekonomis, mudah diaplikasikan | Waktu pengeringan lama, rentan retak | Rp 50.000 – Rp 80.000 |
Screeding Anhydrit | Waktu pengeringan cepat, tahan retak, permukaan halus | Harga relatif mahal | Rp 100.000 – Rp 150.000 |
Screeding Self-Leveling | Aplikasi mudah, meratakan sendiri, penyelesaian cepat | Harga paling mahal | Rp 150.000 – Rp 250.000 |
Ilustrasi Screeding Lantai:
Screeding Semen: Teksturnya kasar dan berpori, dengan warna abu-abu yang bervariasi tergantung pada jenis semen dan pasir yang digunakan. Permukaannya mungkin terlihat sedikit tidak rata setelah pengeringan, meskipun telah diratakan.
Screeding Anhydrit: Teksturnya lebih halus dan padat dibandingkan screeding semen. Warnanya cenderung lebih seragam, biasanya abu-abu muda atau putih keabu-abuan. Permukaannya lebih rata dan licin setelah pengeringan.
Proses Pemasangan Screeding Floor
Pemasangan screeding lantai membutuhkan ketelitian dan keahlian untuk menghasilkan permukaan yang rata dan tahan lama. Tahapan yang tepat dan persiapan yang matang sangat krusial untuk keberhasilan proyek.
- Persiapan permukaan dasar lantai (pembersihan, perbaikan kerusakan).
- Penentuan ketebalan screeding yang dibutuhkan.
- Pencampuran material screeding sesuai perbandingan yang tepat.
- Aplikasi screeding secara merata menggunakan alat bantu seperti sekop, alat ratakan, atau mesin screed.
- Penggunaan alat bantu untuk meratakan permukaan.
- Proses curing (pemeliharaan kelembaban) untuk mencegah retak.
Proses pemasangan screeding lantai pada lantai beton yang sudah ada meliputi: pembersihan debu dan kotoran, perbaikan retakan atau lubang pada beton, aplikasi primer untuk meningkatkan daya rekat, pemasangan screeding, dan proses curing. Untuk mencegah retak, pastikan permukaan beton bersih, kering, dan bebas debu. Penggunaan bahan aditif anti retak pada campuran screeding juga direkomendasikan. Proses curing yang tepat, seperti menjaga kelembaban permukaan dengan penutup lembab, sangat penting untuk mencegah retak.
Perawatan dan Perbaikan Screeding Floor

Source: everything-about-concrete.com
Perawatan yang tepat akan memperpanjang usia pakai screeding lantai dan menjaga penampilannya tetap optimal. Perbaikan dini terhadap kerusakan kecil dapat mencegah kerusakan yang lebih besar di kemudian hari.
- Bersihkan secara teratur dengan penyedot debu atau pel yang lembab.
- Hindari penggunaan bahan kimia keras yang dapat merusak permukaan.
- Perbaiki retakan kecil segera dengan menggunakan semen atau filler yang sesuai.
- Lakukan perawatan berkala dengan lapisan pelindung untuk meningkatkan daya tahan.
- Hindari beban berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan.
Untuk membersihkan noda membandel pada screeding semen, gunakan campuran air hangat dan deterjen ringan. Gosok perlahan dengan sikat lembut, lalu bilas dengan air bersih. Hindari penggunaan sikat kawat atau bahan abrasif lainnya yang dapat menggores permukaan.
Keunggulan dan Kekurangan Screeding Floor
Screeding lantai menawarkan berbagai keunggulan, namun juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.
Proses screeding lantai merupakan tahapan penting dalam konstruksi untuk menciptakan permukaan lantai yang rata dan kokoh. Kualitas pengerjaan screeding sangat berpengaruh pada estetika dan kekuatan struktur bangunan secara keseluruhan. Penting untuk memahami detail teknis setiap proses, termasuk memahami istilah-istilah terkait, misalnya memahami arti “flashing” yang dapat Anda cari tahu lebih lanjut di flashing artinya , karena pemahaman tersebut juga relevan dalam konteks pencegahan kebocoran pada bangunan.
Dengan demikian, proses screeding lantai yang tepat akan menghasilkan lantai yang tahan lama dan terhindar dari masalah di masa mendatang.
- Keunggulan: Permukaan rata dan halus, meningkatkan estetika lantai, menjadi dasar yang kokoh untuk lapisan penutup lantai, relatif ekonomis (tergantung jenisnya).
- Kekurangan: Waktu pengeringan yang lama (tergantung jenisnya), rentan terhadap retak jika tidak diaplikasikan dengan benar, membutuhkan keahlian khusus dalam pemasangan.
Perbandingan biaya pemasangan screeding lantai dengan jenis lantai lainnya bervariasi tergantung lokasi dan spesifikasi proyek. Secara umum, screeding lantai lebih ekonomis dibandingkan dengan pemasangan lantai kayu solid, tetapi mungkin lebih mahal daripada pemasangan keramik.
Jenis Lantai | Ketahanan | Biaya (per m²) (Estimasi) | Perawatan |
---|---|---|---|
Screeding Semen | Sedang | Rp 50.000 – Rp 80.000 | Sedang |
Lantai Keramik | Tinggi | Rp 100.000 – Rp 200.000 | Rendah |
Lantai Kayu | Sedang | Rp 250.000 – Rp 500.000 | Sedang – Tinggi |
Aplikasi Screeding Floor di Berbagai Konteks

Source: mapleconcretepumping.ca
Screeding lantai dapat diaplikasikan di berbagai jenis bangunan dan proyek konstruksi, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokasi.
Spesifikasi teknis screeding lantai untuk ruangan kelas di sekolah dasar: Jenis screeding: Semen, Ketebalan: 4-5 cm, Material: Campuran semen, pasir, dan aditif anti retak dengan perbandingan yang tepat, Permukaan akhir: Halus dan rata, siap untuk menerima lapisan penutup lantai (misalnya, vinyl atau keramik).